Tiap tahun di sekolah tempat saya mendidik mengadakan
proyek akhir. Agenda rutin yang dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran satu
tahun selesai.
Proyek akhir ini dirancang karena kreativitas dan
imajinasi sangatlah penting dalam kehidupan seseorang. Jika sedari dini
kreativitas anak sudah dikembangkan, kelak dalam dirinya akan
terbentuk sikap dan pribadi kreatif dan tidak tergantung pada lingkungannya.
Tak hanya pembuatan produk tapi juga
memresentsaikannya, kegiatan ini untuk melatih percaya diri, dan kemampuan
kritis siswa. Dengan demikian, dia akan lebih siap dan mampu menyesuaikan diri
dengan segala perubahan dan tuntutan yang terjadi dalam lingkungannya
Agar memudahkan pembuatan, mereka membuat proposal
sederhana tentang karya yang akan dibuat.
Proposal sederhana ini merupakan langkah awal dalam
menyusunan suatu penulisan agar penulisan dapat berjalan dengan terencana dan
searah, serta memberikan informasi karya atau produk yag akan dibuat dengan
detail.
Pembuatan produk dilaksanakan dua hari. Siswa mempersiapkan
bahan dari rumah dan membuatnya di sekolah. Pembuatan ini dilakukan dua hari,
jika hari pertama belum selesai, produk
tidak dibawa pulang. Melainkan ditinggal di sekolah dan diteruskan keesokan
harinya.
Hari ketiga siswa mempresentasikan di depan di depan orang tua, teman-teman, dan juri.
Berikut foto seru siswa 1B SDI As-Salam ketika membuat
proyek akhir dari bahan bekas hari pertama
Awal mula saya mengenal papercraft adalah saat baca ulasan kreatif papercraft di majalah intisari plus pameran papercraft di Perpustakaan Kota Malang.
Papercraft adalah seni membuat model/figure yang biasanya terbuat
dari lembaran kertas tebal atau karton. Model terdiri dari pola yang nantinya akan dipotong, dilipat dan dilem sehingga membentuk
sebuah figure/model.
Papercraft
atau Papermodel adalah hasil dari pengembangan seni kertas origami yaitu
“ichinogami.” Origami adalah seni melipat dengan menggunakan 1 lembar kertas.
Tapi Papercraft, Papermodel,
atau Paper Replika adalah seni merakit kertas dari beberapa lembar kertas.
Tekhnik yang dibutuhkan adalah menggunting, memakai cutter, melipat, membuat
kurva dengan kertas, menempelkan dengan lem, dan membuat bentuk yang diinginkan.
Karena penasaran saya cova browsing sejarah papercraft. Awalnya papercraft
ini di cetak di majalah pada abad ke 20 yang di namakan Card modeling. Popularitas papercraft
di mulai semenjak perang dunia ke II dimana kertas pada saat itu tidak ada
batasan dalam produksinya. Pada tahun 1941, Inggris menerbitkan 100 model yang
berbeda dan sangat populer termasuk papercraft
arsitektur, kapal laut, dan pesawat.
Pola atau design papercraft
dapat diperoleh lewat penelusuran pada Om Google, disana kita akan memperoleh
banyak pola design paperkraft dari berbagai situs paperkraft. Dari situ kita
dapat mengunduhnya dan mencetak ke dalam A3, foto paper glossy, art paper, atau kertas tebal lainnya.Setelah kita
cetak lalu kita potong-potong sesuai dengan polanya. Pola-pola yang terpotong lalu
kita rekatkan dengan lem hingga terbentuk suatu model yang kita inginkan.
Membuat papercraft
termasuk kegiatan yang positif lho. Ada banyak manfaat yang dapat kita peroleh
ketika membuat papercraft. Diantaranya
adalah
1.
Melatih kita untuk lebih teliti dan rapi di dalam
memotong dan menempel potongan design hingga membentuk suatu model papercraft.
2.
Mengembangkan
kreatifitas dan kepekaan terhadap seni.
3. Melatih kita untuk
berfikir sistematis. Karena saat menyusun papercraft
anak terlatih untuk berfikir bagian mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu
sampai akhir.
4.
Melatih ketelitian,
logika, dan motorik halus dari bentuk 3D.
5.
Menghemat uang karena
namanya saja paper, yang pasti cuma dari kertas dong hehehe
6. Melatih kesabaran, membuat paperkraft adalah
gampang-gampang susah, ada yang mudah dibuat dan ada yang sulit dan banyak
contoh design pola paperkraft tidak menyertai cara pembuatannya, jadi membuat
kita lebih banyak berpikir untuk menyelesaikan bentuk model papercraft tersebut. Dengan kata lain
butuh waktu dan proses.
7.
Mengembangkan
imajinasi, karena kita bisa buat apa aja yg kita inginkan.
8. Meningkatkan pemahaman
3 dimensi suatu objek. Dengan membuat papercraft
atau papermodel kita di latih untuk membayangkan 3d suatu objek yg masih berupa
pola 2 dimensi atau latihan membuat objek 3D dari objek 2D.
9. Menciptakan sensasi
tertantang atau penasaran saat atau sensasi kepuasan setelah kita mengerjakan papercraft.
10. Menjauhkan diri kita dari kegiatan negative.
Berikut berbagai foto kegiatan embuat papercraft siswa SD Islam As-Salam Kota
Malang
Tapi segemes2nya saya... malu kalau mau nyium wkwkwkw..
jadi cuman liati saja..
Cuman beberapa minggu ini agak beda..
Anak-anak suka nyiumin dan megang pipi saya... hahaha..
Nak Nak...
Banyak cinta buat kalian
e emoticon
Salah satu yang saya suka ketika mengajar anak SD adalah
mengamati jawaban yang mereka tulis. ada saja hal unik yang keluar dari pikiran
mereka. Sering kali hal yang tak disangka.
Anak-anak memang istimewa, melihat sesuatu dari sudut pandang
lain dari kita, orang dewasa ^_^
Seperti jawaban pada soal di bawah ini
Salah satu materi kelas I SD adalah keluargaku. Tahun-tahun
sebelumnya anak-anak biasanya saya ajak membuat bingkai foto atau menulis
cerita tentang pengalaman bersama keluarga. Tahun ini saya coba membuat sesuatu
yang lain.
Sederhana sih, tapi menurut saya unik ^_^
Kami membuat pop up yang berisi foto keluarga dan berbagai
hiasan.
Caranya mudah...
Pertama kita siapkan alat dan bahan
Alat:
1.
Gunting
2.
Lem
Bahan:
1.
Kertas bufallo
2.
Kertas folio polos
3.
Foto keluarga
4.
Hiasan (bebas)
5.
Crayon
Kedua kita ikuti langkah-langkah di bawah ini..
1. kita gunting kertas seperti gambar di bawah ini
taraaaa ini hasilnya:
2. kita tempel foto dan hiasannya
hasil pop up buatan murid-murid saya:
Alhamdulillah tulisan saya dimuat di Malang Post hari Kamis 26 Maret 2015.
Semoga menyusul tulisan-tulisan yang lain. Aamiin
#MalangPost
#ilovewriting
#learningcentre
#opini
#FLP
Panjang naskah untuk Malang Post minimal 850 kata, sekitar 5-6 halaman. Berikut naskah asli saya
Semoga menyusul tulisan-tulisan yang lain. Aamiin
#MalangPost
#ilovewriting
#learningcentre
#opini
#FLP
Panjang naskah untuk Malang Post minimal 850 kata, sekitar 5-6 halaman. Berikut naskah asli saya
Setahun lalu salah satu Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menghubungi saya untk meminta ijin menyusun skripsi dengan menelti buku saya.
alhamdulillah sekitar dua bulan yang lalu, Mbak Zahra -nama muslimah tersebut- lulus S-1 Psikologi dan mengirimi saya vers cetak skripsi yang disusun...
terimakasih banyak Mbak Zahra..
semoga segera terwujud cita-citanya...
senang bisa mengenal Mbak Zahra...
Langganan:
Postingan (Atom)