SELAMAT KEPADA
PARA JUARA LOMBA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM GUGUS 8
Nama | Lomba | Prestasi |
M. Hasan Fadhillah Hulwah Aisya Aisyah Nuriy Arina | Cerdas Cermat | Juara 1 |
Yasmin Zia Abidin | Pildacil | Juara 2 |
Muhammad Ukasyah | Adzan | Juara 1 |
M.Rauf Al Kayyis | Tartil Pa | Juara 1 |
Ken Azizah Hurun'in | Tartil Pi | Juara 1 |
Rugo'yah | Tartil Pi | Juara 2 |
Abdul Aziz | Tahfidz Pa | Juara 1 |
Muhammad Zaid A. | Tahfidz Pa | Juara 2 |
Hilya Aulia Safina | Tahfidz Pi | Juara 1 |
Adzra Nabila Nur Aufa | Tahfidz Pi | Juara 2 |
Zahidaturofi'ah Amatullah | Tahfidz Pi | Juara 3 |
Aisyah Fadilah Nur Diniah | MTQ | Juara 1 |
Fathiya Najwa Syarif | MTQ | Juara 2 |
Muhammad Zahi Dicky S. Faiq Nasrullah Ahmad Kevin Satria Nugraha Mohammad Harits | Sholat Jamaah | Juara 3 |
Aisyah Sabrina Fathimah Azzahra Najwa Mohammad Sausan Keumala Rasyidah Zhalwa Alya Monica Ratu Myari Fauzia Nazilla Qorirol Naura Zulfa Sabrina Naila Syawlani Arifa Fikri Abdullah Muhammad Hanan Daffa Taqiyuddin Salmaniza Muhammad Alif Azfa H. Tsaqif Jalaludin Ahmad Haidar Ahmad Muhajir Abdun Muhammad Abu Bakar Rafif Zaidane Ubay Abdullah Rasikh | Asmaul Husna | Juara 2 |
Salah satu materi kelas satu adalah mengenal tari, lagu, dan alat musik daerah. Ini sangat berat bagi saya. Berat sekali. Saya tidak bisa menari dan suara saya tidak merdu. Dengan kata lain saya kurang mumpuni kalau harus memberi contoh bagaimana cara menari yang benar atau menjelaskan nada lagu tradisional. Saya angkat tangan.
Itu dulu…
Sekarang?
Malah tidak bisa menyanyi atau menari. Hehehe..
Tapi tidak usah khuatir, sekarang
ini dia salah satu kreasi siswa SD Islam As-Salam
http://www.youtube.com/watch?v=jRXlHiKsw50
Membuat kudapan bersama anak-anak? Otakku berpikir keras. Kudapan apa yang sesuai untuk kelas dengan sebagian gaya belajarnya kinestetik. Alhamdulillah ada teman guru yang memberikan ide membuat timus. Salah satu makanan tradisional dari ubi jalar. Caranya sih sederhana, tapi rasanyaaa… mantap.
Pertama
Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) melalui Kartu Karya Tulis Guru (KKTG) untuk Guru Indonesia Lebih Baik
Data dari Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011 yang di keluarkan oleh UNESCO diluncurkan di New York indeks pembangunan pendidikan atau Education Development Index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara.
Rendahnya profesionalitas guru di Indonesia dapat dilihat dari kelayakan guru mengajar. Menurut Balitbang Depdiknas, guru-guru yang layak mengajar untuk tingkat SD baik negeri maupun swasta ternyata hanya 28,94%. Guru SMP negeri 54,12%, swasta 60,99%, guru SMA negeri 65,29%, swasta 64,73%, guru SMK negeri 55,91 %, swasta 58,26 %.
Hal ini juga terkait dengan rendahnya minat menulis pada diri guru. Minat menulis ini tentunya sangat berkaitan dengan minat membaca. Karena minat baca masyarakat intelektual seperti guru akan berpengaruh terhadap taraf kecerdasan dan kekritisan berfikir dalam menghasilkan karya tulis yang berkualitas serta bagaimana ia mendidik siswanya di sekolah.
Padahal dulu untuk mencari ilmu membutuhkan usaha keluar masuk perpustakaan, membaca buku, dan mencatatnya. Sekarang dengan adanya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) proses mencari ilmu begitu mudah dijangkau. Cukup buka www.google.com dan ketik kata kunci yang kita butuhkan, maka ratusan bahkan ribuan sumber ada di depan mata.
Untuk guru yang sedang sertifikasi, naik tingkat, dan yang mendapat tugas menulis hal ini tentu berita yang menggembirakan.
Namun dengan mudahnya akses teknologi ini pula rawan terjadi plagiasi. Kita bias dengan mudah copy paste karya orang.
Untuk itulah perlu dibuat Kartu Karya Tulis Guru (KKTG) yang berisi
“Anak-anak hari ini ibu punya empat permainan buat kalian!”
“Horeee..” jawab murid 1B dengan sumringah.
“Aturan main untuk permainan kali ini adalah kalian harus menyelesaikan tantangan yang ada di empat kertas yang ibu sediakan. Kertas A, B, C, dan D. Kalian bebas mulai mengerjakan dari kertas mana saja. Syaratnya, semua kertas harus selesai dikerjakan,” aku mengatur nafas. Mereka senyum-senyum sumringah.
Nak, tahukah kalau habis ini kalian akan ulangan hehehe.
Wah ada banyak burung dan capung yang terbang di kelasku...
alhamdulillah...
anak-anak ceria sekali melihat warna-warni burung dan capung yang bergerak-gerak di tiup angin...
makasih ya Nak..
dan bantu ibu buat hiasan kelas...
terimakasih buat Pak Amir yang membantu memasang hiasan kelas
Capung
Di kelasku, tak ada yang tak mengenalnya. Lelaki imut dan banyak akal yang sering membuat kami –para guru- tersenyum dan mengelus dada melihat ulahnya. Ehm…sebut saja namanya Sholeh.
Ada saja yang ia perbuat untuk mengalihkan perhatian kami padanya. Menggoda teman, tiba-tiba menyendiri, enggan mengerjakan soal dan lain-lain. Saya jadi cepat menghapal nama dan wajahnya.
Hampir tiap hari ada keluhan yang disebabkan olehnya. Saya sebagai wali kelas hanya bisa berdoa, menasehati, dan mencari apa bakat dan kesenangannya.
Sudah menjadi prinsip saya kalau setiap anak pasti istimewa. Dan keistimewaan inilah yang harus kita temukan. Saya tidak terlalu fokus ke ulah yang dilakukan, meski selalu cepat tanggap jika dia berbuat kurang baik. Yang penting adalah kunci, kunci yang kita pegang.
Rabu, 1 Oktober 2014 siswa SD Islam As-Salam Kota Malang mengadakan kunjungan edukasi ke Eco Green Park Batu. Eco Green Park Batu adalah sebuah exhibition and education!
Lokasi Eco Green Park masih satu komplek dengan Jawa Timur Park 2 di Jln. Oro-oro Ombo No. 9A Kota Wisata Batu. No telp 0341-512525. Harga tiket masuk Eco Green Park weekday Rp40.000 dan weekend Rp50.000. Jadwal buka Eco Green Park jam 09.00-17.00 WIB.
Memasuki Eco Green Park kami disambut dengan
Beberapa kali saya mendengar beberapa lagu tidak sopan di TV, pasar, atau
di jalan. Misalnya “Nganti kapan dadi bojo simpenan?” (sampai kapan
jadi istri simpanan?), “Wedi karo bojomu” (Takut dengan suamimu), dan
berbagai teks lagu lain yang lebih vulgar.
Mendengarnya saja saya risih dan malu. Sama sekali tidak ada nilai
positifnya. Belum lagi terkadang ada anak-anak yang dengar dan
bertanya maksud lagu itu apa? Selain itu kata-kata adalah doa, apa
jadinya kalau apa yang dikatakan di lagu tersebut menjadi kenyataan.
Besar harapan saya agar para pencipta lagu mulai selektif dalam
menggubah lagu ciptaannya. Masyarakat pun hendaknya bias memilih mana
lagu yang positif, memotivasi, dan yang mempunyai nilai. Yang tak
kalah penting, harus ada sanksi terhadap para pencipta lagu seronok
tersebut. (Fauziah, Guru SD Islam As-Salam)
Mengulang jejak yang hampir terlupa...
tahun 2011, saya mengumpulkan tulisan siswa kelas I SDIT As-Salam sekarang SDIAs Salam dan menerbitkannya sebagai buku.
di tahun yang sama buku ini habis.
tahun 2014 terlintas pikiran membuat buku ini menjadi e-book. alhamdulillah keinginan itu tercapai.
Bisa didownload, GRATIS
http://pustaka-ebook.com/catatan-hati-pelangi-oleh-siswa-sdit-as-salam/
Tadi pagi saat bersih-bersih file laptop saya menemukan folder foto ini. Kenangan bersama kru Pemuda Pelopor di Batu.
Teringat janji akan mengirim foto ini ke email teman-teman. Namun sayang, janji itu belum terpenuhi. Sepulang dari workshop, kami tidak sempat bertukar alamat email ataupun nomor hape.
Semoga ada salah satu dari tersangka yang ada di foto ini membuka blog saya. Dan bila ingin beberapa foto narsis yang lain, bias mengirim email ke duniazie@gmail.com. inshaAllah akan saya kirim via email.
Apabila saya meninggal dan belum memenuhi janji kirim foto, mohon dengan sangat teman-teman mengikhlaskan. Jazakumullah…
Yang merindukan saat-saat bersama dulu
-Zie-
SD penuh kenangan, tempat dimana hati saya pernah tertaut...:)
https://www.youtube.com/watch?v=PxDcPLxIriw&feature=em-upload_owner#action=share