Mengulang jejak yang hampir terlupa...
tahun 2011, saya mengumpulkan tulisan siswa kelas I SDIT As-Salam sekarang SDIAs Salam dan menerbitkannya sebagai buku.
di tahun yang sama buku ini habis.
tahun 2014 terlintas pikiran membuat buku ini menjadi e-book. alhamdulillah keinginan itu tercapai.
Bisa didownload, GRATIS
http://pustaka-ebook.com/catatan-hati-pelangi-oleh-siswa-sdit-as-salam/
Tadi pagi saat bersih-bersih file laptop saya menemukan folder foto ini. Kenangan bersama kru Pemuda Pelopor di Batu.
Teringat janji akan mengirim foto ini ke email teman-teman. Namun sayang, janji itu belum terpenuhi. Sepulang dari workshop, kami tidak sempat bertukar alamat email ataupun nomor hape.
Semoga ada salah satu dari tersangka yang ada di foto ini membuka blog saya. Dan bila ingin beberapa foto narsis yang lain, bias mengirim email ke duniazie@gmail.com. inshaAllah akan saya kirim via email.
Apabila saya meninggal dan belum memenuhi janji kirim foto, mohon dengan sangat teman-teman mengikhlaskan. Jazakumullah…
Yang merindukan saat-saat bersama dulu
-Zie-
SD penuh kenangan, tempat dimana hati saya pernah tertaut...:)
https://www.youtube.com/watch?v=PxDcPLxIriw&feature=em-upload_owner#action=share
“Semoga Allah memberi saya rejeki yang halal, apapun yang masuk ke perut saya adalah makanan yang halal. Apabila saya makan makanan dari hasil yang tidak halal, semoga saya tidak semakin kenyang tapi semakin lapar.” Inilah doa yang sering saya dengungkan saat menjadi guru.
Bukan tanpa sebab. Ada beberapa pengalaman yang membuat saya mengucapkan kalimat itu.
Pernah suatu hari, kepala sekolah meminta saya membubuhi stempel di laporan BOS yang super tebal. Saya terima buku BOS dengan hormat dan mulai membubuhi.
Namun tiba-tiba hati saya berkata, “kalau BOS ini benar, semoga saya bisa menyelesaikan tugas dengan baik, tapi kalau sebaliknya semoga saya melakukan kesalahan,” entah darimana celetukan itu datang.
Saya memberi stempel dengan santai, karena pemberian stempel ini bukan hal baru. Cara memberi stempel dari dulu sama, dibubuhkan di sebelah kiri tanda tangan.
Tapi apa yang terjadi?
Berita di koran hari Senin 8 Juli 2013 membuat saya bergetar dan byk bersyukur.. Tepat 1 hari sebelum gempa d malang selatan (5,9 richter, byk rmh rusak, dan ada yg meninggal) saya, suami, dan adik2 Asah Nurul Hayat main ke pantai tamban (dkt sendang biru). Saat itu pasang, ombak tinggi, saya berulangkali minum air laut dan kena arus ombak.. Asyik banget pokoknya hehe. kami sama skali tak ada feeling mw ada gempa... Bahkan hari senin, saya tdk merasa kalo ada gempa Robbi, terimakasih atas kesempatan hidup dan nikmat yang Kau berikan...luv UPantai Tamban Malang Selatan, sehari sebelum gempa... aksi adik-adik Asrama Anak Shaleh (ASAH) Nurul Hayat: Memasukan air laut ke dalam kaleng dengan menggunakan botol minum yang diberi lubang... bener-bener butuh perjuangan pas ngambil gambar ini. antara menjaga keseimbangan tubuh kena ombak, berusaha cari gambar yang pas, dan menjaga agar kamera imutku tidak jatuh ke dalam laut