twitter
rss

“Hari ini saya belajar banyak hal dari si Cerdik, saya pikir karya si Pintar punya si Cerdik karena hari Selasa saya siapin botol, tusuk sate, malam, lakban, kresek dll. Malah dia tidak membawa kertas emas. Ada rasa kecewa.”

Kubaca SMS salah satu wali murid dengan hati sesak. Jariku menekan beberapa tuts huruf di Hape, mengatur kalimat jawaban. Namun…

“Bu Fauziah, rapat,” teriakan satu guru membuat kalimatku terputus. Aku berjalan menuju ruang kepala sekolah untuk rapat rutin mingguan.

“Begitu tahu karya si Cerdik tidak lebih bagus dari si Pintar, tapi mungkin ada imajinasi lain di kapal si Cerdik yang tidak kita tahu, yang buat saya trenyuh,”

Perasaanku ndak karuan, ingin kubalas SMS tersebut dan menjelaskan runtutan kejadian, satu pengalaman yang membuatku bangga dengan si Cerdik. Akhlak mulia yang kutemukan pada dirinya beberapa bulan ini. Namun, kondisi rapat membuatku mengurungkan niat tersebut.

***