twitter
rss

(Alhamdulillah Juara I tingkat Fakultas, 2008)


Fauziah Rachmawati, Imron Rosadi, M. Abdul Gafur R


Jurusan KSDP dan Jurusan Kimia, Universitas Negeri Malang, Malang


A. Latar Belakang

Sebagai masyarakat timur seringkali terasa sungkan membicarakan masalah seksualitas. Bahkan kebanyakan orang tua tak bisa menghadapi setiap permasalahan yang timbul berkenaan dengan masalah seksual pada anaknya ketika anak sudah mulai memasuki masa pubertas dan menginjak dewasa, terlebih lagi pada individu autis yang pada dasarnya memang lebih membutuhkan perhatian dan penanganan khusus dari pada anak normal biasa.

Autis adalah gangguan perkembangan yang diakibatkan oleh gangguan pada kondisi saraf biologis ( Neuro-Biological Disorder) sehingga menyebabkan ganguan kompleks menyangkut komunikasi, interaksi sosial, ganguan sensoris, pola bermain, perilaku dan emosi (Sarasvati, 2004, 135)

Penelitian menunjukkan bahwa pada individu dengan berkebutuhan khusus ( Special Needs Individuals) dalam hal ini autis juga terjadi perkembangan yang kurang lebih sama dengan individu normal lainnya. Mereka juga mengalami perubahan fisik, emosional , dan sosial yang hampir sama. Perubahan fisik mereka antara lain : mulai terjadi perubahan pertumbuhan rambut di seluruh tubuh seperti rambut diwajah, ketiak dan di daerah sekitar kemaluan, selain itu terjadi perubahan suara pada pria dan menstruasi pada wanita. Oleh karena itu sudah seharusnya penderita autis mulai dikenalkan pada pendidikan seksual sebagai persiapan ketika mulai terjadi perubahan fisik, psikis, dan emosi saat memasuki usia masa pubertas dan meninjak dewasa. Dalam makalah ini, seksualitas dibatasi sebagai pikiran, perasaan, sikap dan perilaku sesorang terhadap dirinya sendiri (schwier dan Higaburger.200). Dengan demikian, bukan kegiatan hubungan seks yang akan dibahas melainkan bagaimana membantu anak autis agar memiliki kesadaran dan menghargai diri sendiri dipandang secara seksualitas serta memahami makna norma masyarakat mengenai perilaku seksual yang pantas di lingkungannya sehingga ia berkembang menjadi pribadi utuh dan mandiri

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka topik yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana pola intervensi orang tua dan pendidik dalam menghadapi perkembangan fisik dan psikis anak autis berkenaan denga fungsi organ seks ?

  2. Bagaimanakah bentuk pendidikan seks bagi anak autis ?


C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan maka tujuan penulisan karya tulis ini mendeskripsikan :

  1. Mengetahui pola intervensi orang tua dan pendidik dalam menghadapi perkembangan fisik dan psikis anak autis berkenaan dengan fungsi organ seks

  2. Mengetahui bentuk pendidikan seks bagi anak autis


1.4 Manfaat Penulisan

Dari rumusan masalah dan tujuan penulisan, karya tulis ini memiliki manfaat bagi beberapa pihak, yaitu:

  1. 1.      Bagi Penulis


Penulisan ini menambah wawasan untuk lebih mengetahui pola intervensi orang tua dan pendidik dalam menghadapi perkembangan fisik dan psikis anak autis berkenaan denga fungsi organ seks

  1. 2.      Bagi Pemerintah

  2. Untuk mengetahui pentingnya sex education bagi anak autis

  3. Menjadi wacana sehingga mampu mewujudkan program pendidikan seks bagi anak autis sesuai dengan UUD 1945 pasal 32 ayat 1 dan 2.


                                                      

  1. 3.      Bagi Masyarakat

  2. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang anak autis

  3. Sebagai fasilitator untuk mengetahui bahwa anak autis membutuhkan perhatian dan pendidikan seks.

2 komentar:

  1. Salam kenal bu Fauziah, saya baru akan membeli buku Pendidikan Seks Untuk Anak Autis, lagi googling topik tsb malah ketemu blog ini. Jadi penasaran mau baca bukunya...

  1. salam kenal juga Mama...
    buku Pend Seks untuk Anak Autis bisa dibeli di gramedia dan toko buku lainnya bu :)

Posting Komentar